Nama : Muhammad Thoriq dimas Febrian
NPM : 202146500927
Kelas : R3L
Video 1
Sejarahnya
kata estetika sendiri itu bermula bukan dari kajian tentang seni ataupun
keindahan penggunaan Istilah etika berakar pada suatu kata Yunani nice tesis
yang artinya pencerapan indrawi jadi para pemikir sejak masa Plato sampai
dengan Immanuel kant di abad ke-18 mengartikan estetika rata-rata sebagai
kajian tentang proses pencerapan indrawi itu karena itu estetika semula
merupakan bagian dari kajian epistemologi kajian tentang asal-usul dan prinsip
dasar dari pengetahuan manusia peralihan pengertian estetika baru terjadi di sekitar
abad 18 khususnya dengan pikiran salah seorang tokoh setting kawan pertama
yaitu Alexander baumgarten tapi terlepas dari penggunaan istilah yang berbeda
itu sebetulnya wacana tentang kesenian atau keindahan itu sudah ada sejak lama
sejak masa Yunani paling tidak tradisi pemikiran yang berkembang sejak masa
Yunani sampai dengan abad pertengahan dan bahkan sampai dengan era modern. telah
lama muncul sebuah pengertian bahwa keindahan itu tidak mungkin dibahasakan
salah seorang pemikir di abad ke-17 menyebutnya dengan soal Sebuah frase Jones
Aqua yang artinya adalah Aku tidak tahu apa keindahan adalah sesuatu yang
tentangnya Aku tidak tahu apa jenis ekwah Itulah salah satu kekhasan dari
wacana estetika yang membedakannya dari wacana cabang filsafat lain yang
biasanya dirumuskan dalam medium yang sebelumnya rasional usaha untuk
menggambarkan kekhasan dari keindahan sesuatu yang menjadi inti definisional
dari keindahan telah menggiring para pemikir estetika untuk Sampai pada suatu
kesimpulan salah satu Kesimpulannya adalah bahwa apa yang membuat sesuatu itu
indah haruslah dilihat dari segi wahananya lebih tepatnya dari segi Bagaimana
sang seniman berhasil mengolah wahananya inilah yang dikenal dengan konsep
kekhasan Wahana atau medium spesifik Siti Konsep ini muncul sekitar abad ke-19
akhir khususnya dalam pemikiran para formalis salah satunya seperti dalam seni
rupa ada klippel misalnya sedangkan dalam musik ada Edward and sleep mereka ini
adalah para pemikir estetika yang sangat menekankan kekhasan Wahana Mereka
melihat dua indahnya sebuah lukisan haruslah dilihat murni dari segi aspek
formalnya dari segi Bagaimana sih seniman itu mengolah medium gambar itu
sendiri jadi suatu lukisan itu indah bukan karena dia menggambarkan suatu
keadaan yang ideal suatu tatanan yang menyenangkan misalnya tetapi lukisan itu
sendiri sebagai Wahana dua dimensi telah berhasil mengolah kekhasan wahananya
dengan mengoptimalkan peran dari ritme dan warna komposisi pada umumnya
demikian pula dalam musik Hai Edward hanslick percaya bahwa musik itu tidak
seharusnya dievaluasi.
Video 2
Apa
yang disebut sebagai etis Nda etis kategori etnis itu sendiri yang
dipertanyakan bukan contoh-contoh tindakan etis Apakah tindakan anidees bisa
disebut etis atau tidak bukan itu tapi apakah ada yang disebut sebagai etis dan
tidak etis konteks dari pertanyaan saya adalah bahwa kehidupan manusia kan
sebetulnya bisa dilihat sebagai suatu spektrumnya spektrum yang merentang dari
kehidupan yang paling privat sampai yang paling publik ya Mulai dari lagu
berpikir sendiri dikamar membayang bayangkan apapun sendiri sampai dengan laku
pemungutan suara di bilik suara ya mengambil keputusan politik bersama ini kan
satu spektrum yang keseluruhannya itu mencakup kehidupan manusia itu nah etika
Itu posisinya dimana dalam spektrum ini itu kita punya kategori filsafat
politik untuk menyebut hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan bersama ya
pengambilan kebijakan menentukan sikap dan seterusnya itu wilayah-wilayah
filsafat politik yang tindakan yang berlaku di sana adalah tindakan politiknya
berkaitan sebagaimana kehidupan bersama itu mau disusun mau diselenggarakan itu
dan kita juga punya di pada spektrum yang lain filsafat yang disebut sebagai
estetika ya ini berkaitan dengan apa yang indah dan tidak indah misalnya yang
menyentuh hati dan tidak menyentuh hati dan seterusnya. Mengapa
persepsi tentang apa yang indah dan tidak indah yang menyentuh dan tidak
menyentuh wilayah etika dan Wilayah lain yang berkaitan dengan deliberasi ya
apa proses Sumbang pendapat saling berbagi saling berdebat terus berpikir dan
seterusnya yang masuk dalam wilayah filsafat politiknya nah diantara kedua
wilayah ini apakah ada satu wilayah di tengah yang tidak terdefinisikan itu
yang membuat kita memerlukan suatu filsafat lain yang disebut etika untuk
menyumpal nya ini yang harus di pertanyakan sebetulnya Apakah kita butuh suatu
buffer zone antara filsafat politik dan filsafat estetika sehingga ke vectrum
ini ataukah sebetulnya spektrum ini sudah utuh yang kita butuhkan hanya
berusaha politik dan estetika saja tidak ada suatu buffer zone di tengah enggak
ada satu ganjalan di tengah apa-apa itu keduanya bergabung. mengutamakan
segala sesuatunya harus bisa di Universal kan harus bisa menempatkan manusia
sebagai tujuan dan seterusnya itu kan konten-konten politik sebetulnya daripada
estetiknya lebih berurusan dengan Bagaimana kehidupan bersama itu
diselenggarakan daripada Apakah sesuatu itu bisa aku hayati atau enggak gitu
Jadi bisa dilihat bahwa Etika deontologis itu sebetulnya adalah suatu filsafat
politik yang menginvasi ranah estetika itu masuk menduduki menjajah Rana
estetika itulah etika deontologis sebaliknya kalau kita lihat ketika estetika
ini masuk menginvasi filsafat politik itulah yang terjadi dengan etika
keutamaan yaitu etika yang dibimbing oleh ideal ideal subjektif yang sebetulnya
nggak bisa dipertanggungjawabkan Seperti nilai-nilai apa moderasi atau atau
hemat hidup hemat dan sejukkan nilai-nilai yang dipilih secara sembarang pun
bisa sebetulnya tapi itu kemudian dibubuhi suatu nih semacam aura aura magis
transcendent.
Komentar
Posting Komentar