Perjalanan Ke Galeri Nasional

        Hari Minggu 16 Oktober 2022 saya dan teman-teman seperjuangan saya pergi ke suatu tempat yang dimana tempat itu berada di tengah-tengah kota Jakarta. Ya tempat itu bernama Galeri Nasional. Mungkin banyak yang bertanya agi orang yang tidak tahu ada ap saja sih di dalam Galeri Nasional, disini saya akan berbagi pengalaman kepada pengunjung blogger ini terkhusus untuk bapak dosen yang baik.

        Galeri Nasional atau National Gallery of Indonesia) adalah sebuah lembaga budaya negara atau sebagai museum seni rupa modern dan kontemporer. Di sini terdapat gedung yang berfungsi antara lain sebagai tempat pameran, dan perhelatan seni rupa Indonesia dan mancanegara. Gedung ini merupakan institusi milik pemerintah di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Fungsi Galeri Nasional Indonesia adalah melaksanakan pengkajian, pengumpulan, registrasi, perawatan, pengamanan, pameran, kemitraan, layanan edukasi dan publikasi karya seni rupa. Lalu fungsi utamanya adalah melindungi, pengembangan, dan pemanfaatan asset kesenian (seni rupa) sebagai fasilitas pendidikan dan kebudayaan. Galeri Nasional beralamat di Jalan Medan Merdeka Timur No. 14 Jakarta Pusat.

        Nah jadi kalian sudah pada tau kan Galeri Nasional itu ada dimana dan fungsi-fungsi lainnya tentang Galeri Nasional.

        Oke lanjut aja ini ada 2 buah foto saya , lebih tepatnya selfie di depan karya salah satu pelukis 




        Maaf kalau foto saya agak sedikit buram... 

        Oke lanjut saja, di foto pertama yaitu foto selfi, saya foto di depan lukisan Pak Wakidi yang bertemakan Lembah Ngarai tahun 1977. dalam lukisan ini, bapak Wakidi menampilkan stereotip naturalisme dengan kekhasanya. Lembah dan Ngarai berlekuk-lekuk bermandikan cahaya dengan gunung sebagai latar belakang menggambarkan suasana yang tenang dan damai. irama alam itu menjadi penuh pesona dengan munculnya gugusan pohon-pohon yang menghutan, rumah-rumah yang tersembul dari dusun, susunan sawah-sawah dan kelokan sungai-sungai yang bercahaya. Dengan gaya itu, bapak wakidi sebagai pelukis pemandangan mempunyai pilihan objek dan warna lembut yang telah dikenal luas oleh masyarakat. Pada pelukis-pekukis priyayi di masa kolonial Belanda, paradigma estetik " Mooi Indie " yang mengungkapkan romantisme eksotis, sangat mendukung pandangan kultural mereka yang sangat menekankan pada nilai-nilai harmonis.

        Mungkin hanya segitu yang dapat saya ceritakan, mungkin lebih lanjutnya bisa bertanya ke saya langsung... Terimakasih.



Komentar

Postingan populer dari blog ini